Senin, 29 Oktober 2012

Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa dan Tsunami


Gempa sering terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan seringnya terjadi gempa di negara kita, maka salah satu hal yang perlu untuk kita ketahui adalah cara menyelamatkan diri di saat gempa dan tsunami datang. Berikut adalah beberapa tips penyelamatan diri ketika terjadi gempa atau tsunami:
Di dalam rumah
 Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran. Matikan alat listrik, dan cabut kabelnya.
Sesudah selesai gempa, matikan sumber listrik.
Siapkan fire extinguisher atau air untuk berjaga-jaga jika terjadi munculnya api.
Jika melihat api, berteriaklah bahwa ada api atau kebakaran.
Di jalan sempit dan tebing
Menjauhlah dari jalan sempit, tebing, walled street dan jurang.
Jangan berdiri dekat dinding rumah untuk melindungi diri dari kejatuhan atap, seng.
Menjauhlah dari tebing atau jurang untuk melindungi diri dari kemungkinan terjadinya longsor akibat getaran tanah.
Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
Di luar rumah
Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak.
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta.
Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.

Di dalam mobil

Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya.
Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.
Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas jika akan terjadi terjadi tsunami.
Jika sedang berada di pantai, segera berlindunglah ke tempat tinggi saat merasakan gempa yang cukup kuat (lebih dari skala 4), atau merasakan getaran lemah tapi lama.
Perhatikan radio atau berita untuk informasi yang berkaitan dengan kemunculan tsunami.
Menjauhlan dari tempat yang pernah terjadi longsor atau terdapat longsor.
Diperlukan waktu yang cukup bagi petugas untuk menginformasikan adanya tsunami. Tsunami dapat saja mencapai pantai sebelum itu, maka segeralah berlindung.
Yakinlah bahwa anda menerima informasi yang benar. Jangan dengar rumor.
Ikuti berita di TV atau radio
Ikutilah perintah dari pemerintah setempat, dinas kebakaran, atau kepolisian.
Jangan menggunakan telepon untuk hal yang tidak perlu, seperti menelepon dinas kebakaran atau rescue untuk menanyakan berita atau status bencana.
Sediakan first-aid untuk luka ringan dan bekerjasamalah dengan yang lain. Bekerjasamalah dengan rescue team
Ikuti prosedur evakuasi
Evakuasilah dengan berjalan kaki. Bawalah hanya barang-barang personal yang diperlukan. Sebaiknya menghindari evakuasi dengan mobil, karena dapat menghambat traffic dan menghalangi ambulance atau pemadam kebakaran.
Barangkali petunjuk ini bisa disiarkan di radio masing-masing.
Terima kasih.

Jumat, 26 Oktober 2012

Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia

Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System - DSS).
Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit setelah gempa terjadi.
Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut), Integrasi dan Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.

Cara Kerja

Sebuah Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah merupakan rangkaian sistem kerja yang rumit dan melibatkan banyak pihak secara internasional, regional, nasional, daerah dan bermuara di Masyarakat.
Apabila terjadi suatu Gempa, maka kejadian tersebut dicatat oleh alat Seismograf (pencatat gempa). Informasi gempa (kekuatan, lokasi, waktu kejadian) dikirimkan melalui satelit ke BMKG Jakarta. Selanjutnya BMG akan mengeluarkan INFO GEMPA yang disampaikan melalui peralatan teknis secara simultan. Data gempa dimasukkan dalam DSS untuk memperhitungkan apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami. Perhitungan dilakukan berdasarkan jutaan skenario modelling yang sudah dibuat terlebih dahulu. Kemudian, BMKG dapat mengeluarkan INFO PERINGATAN TSUNAMI. Data gempa ini juga akan diintegrasikan dengan data dari peralatan sistem peringatan dini lainnya (GPS, BUOY, OBU, Tide Gauge) untuk memberikan konfirmasi apakah gelombang tsunami benar-benar sudah terbentuk. Informasi ini juga diteruskan oleh BMKG. BMKG menyampaikan info peringatan tsunami melalui beberapa institusi perantara, yang meliputi (Pemerintah Daerah dan Media). Institusi perantara inilah yang meneruskan informasi peringatan kepada masyarakat. BMKG juga menyampaikan info peringatan melalui SMS ke pengguna ponsel yang sudah terdaftar dalam database BMKG. Cara penyampaian Info Gempa tersebut untuk saat ini adalah melalui SMS, Facsimile, Telepon, Email, RANET (Radio Internet), FM RDS (Radio yang mempunyai fasilitas RDS/Radio Data System) dan melalui Website BMG (www.bmg.go.id).
Pengalaman serta banyak kejadian dilapangan membuktikan bahwa meskipun banyak peralatan canggih yang digunakan, tetapi alat yang paling efektif hingga saat ini untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah RADIO. Oleh sebab itu, kepada masyarakat yang tinggal didaerah rawan Tsunami diminta untuk selalu siaga mempersiapkan RADIO FM untuk mendengarkan berita peringatan dini Tsunami. Alat lainnya yang juga dikenal ampuh adalah Radio Komunikasi Antar Penduduk. Organisasi yang mengurusnya adalah RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia). Mengapa Radio ? jawabannya sederhana, karena ketika gempa seringkali mati lampu tidak ada listrik. Radio dapat beroperasi dengan baterai. Selain itu karena ukurannya kecil, dapat dibawa-bawa (mobile). Radius komunikasinyapun relatif cukup memadai.

Tsunami dalam sejarah

Intro: Bm D G-Em A  2x

Bm
Dan terjadi lagi
G              Em                A
Kisah lama yang terulang kembali
Bm                         D
Kau terluka lagi
Em   G                      A
Dari cinta rumit yang kau jalani

*
G        A        Bm
Aku ingin kau merasa
D           A              Bm
Kamu mengerti aku mengerti kamu
G        A       Bm
Aku ingin kau sadari
Em     G           F#
Cintamu bukanlah dia

Reff 1:
B-D#m              G#m
Dengar laraku
B          D#m                 E
Suara hati ini memanggil namamu
C#m       F#
Karna separuh aku

Dirimu

Bm D G-Em A

Bm
Ku ada disini
Em            G                  A
Pahamilah kau tak pernah sendiri
Bm                              D
Karna aku slalu
G           Em                  A
Di dekatmu saat engkau terjatuh

**
G       A       Bm
Aku ingin kau merasa
D             A              Bm
Kamu mengerti aku mengerti kamu
G        A       Bm
Aku ingin kau pahami
Em     G           F#
Cintamu bukanlah dia

Ulangi Reff 1

E

Reff 2 :

B-D#m              G#m
Dengar laraku
B          D#m                 E
Suara hati ini memanggil namamu
C#m       F#
Karna separuh aku
B-D#m        G#m
Menyentuh laramu
B                   D#m      E
Semua lukamu tlah menjadi lirihku
C#m        F#
Karna separuh aku
E
Dirimu

E


sumber: liriklagu.info

Tsunami Sudah Ada Sejak 8.000 Tahun Lalu

Tsunami Sudah Ada Sejak 8.000 Tahun Lalu

akibat yang ditimbulkan oleh Tsunami AcehGempa berkekuatan 7,2SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin 25 Oktober 2010, menimbulkan serangan gelombang maut, tsunami. Seluruh pemukiman yang berada di pantai barat gugusan kepulauan itu diterjang tsunami sehingga menewaskan lebih dari 400 orang.
Indonesia tidak lagi asing dengan bencana itu. Pada Desember 2004, tsunami besar terjadi di Aceh. Lalu tiga bulan berikutnya terjadi di Nias. Setahun lagi, tepatnya 17 Juli 2006, tsunami juga terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.
Rekam jejak tunami ternyata sudah terjadi sejak tahun 6.000 Sebelum Masehi. Laman media ilmiah Livescience.com mencatat daftar tsunami maha dahsyat yang pernah terjadi di bumi.
6.000 SM
Gugusan salju besar di Sisilia longsor dan jatuh ke laut. Longsor yang terjadi pada 8 ribu tahun lalu ini memicu bencana tsunami tersebar di Laut Mediterrania. Tidak ada catatan sejarah bencana ini. Hanya para ilmuwan geologi memperkirakan tsunami dengan kecepatan 320 kilometer per jam ini mencapai ketinggian gedung 10 lantai.
1 November 1755
Setelah gempa yang menghancurkan Lisbon, Portugal, dan mengguncang sebagian besar Eropa. Orang-orang banyak yang berlindung di perahu. Namun, tsunami justru terjadi. Tak pelak bencana ini menewaskan lebih dari 60 ribu orang.
27 Agustus 1883
Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda, memicu tsunami yang menenggelamkan pesisir Sumatera, Jawa bagian utara, dan Kepulauan Seribu. Kekuatan gelombang bisa menyeret karang seberat 600 ton ke pantai. 36 ribu orang meninggal sia-sia.
15 Juni 1896
Gelombang setinggi 30 meter muncul sesaat setelah terjadi gempa di Jepang. Seluruh pantai timur disapu tsunami itu. 27 ribu orang meninggal.
1 April 1946
Gempa besar di Alaska menimbulkan gelombang besar di Hawaii. Bencana yang sering disebut sebagai misteri “April Fools Tsunami” itu menewaskan 159 orang.
9 Juli 1958
Gempa berkekuatan 8,3 SR di Alaska menyebabkan gelombang besar hingga 576 meter di Teluk Lituya, Alaska. Ini merupakan tsunami terbesar yang tercatat di zaman modern.
Untung saja, tsunami terjadi di tempat terisolir, sehingga tidak menimbulkan banyak korban. Tsunami ini hanya menyebabkan dua nelayan meninggal dunia, karena kapalnya  karam diterjang ombak.
22 Mei 1960
Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat sebesar 8,6 SR di Chile. Gempa ini menciptakan tsunami yang menghantam Pantai Chile dalam waktu 15 menit. Gelombang tinggi terjadi hingga 25 meter. Tsunami ini menewaskan 1.500 orang di Chile dan Hawaii.
27 Maret 1964
Gempa Alaska “Good Friday” berkekuatan 8,4 SR, menimbulkan gelombang 67 meter di kawasan Valdez Inlet, Alaska. Gelombang dengan kecepatan 640 kilometer per jam ini menewaskan lebih dari 120 orang. Sepuluh orang di antaranya dari Crescent City, California, yang juga mendapat kiriman ombak setinggi 6,3 meter.
23 Agustus 1976
Tsunami di Filipina barat daya menewaskan 8 ribu orang. Gelombang besar ini juga dipicu gempa bumi di sekitar pantai.
17 Juli 1998
Gempa dengan kekuatan 7,1 SR menghasilkan tsunami di Papua Nugini. Gelombang besa dengan cepat membunuh 2.200 orang.
26 Desember 2004
Gempa maha dahsyat dengan kekuatan 9,3 SR mengguncang di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa paling besar sepanjang 40 tahun terakhir ini menimbulkan gelombang tinggi di Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Setidaknya 320 ribu orang dari delapan negara meninggal dunia. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.
28 Maret 2005
Tiga bulan kemudian tsunami juga terjadi di Sumatera. Gempa di lepas pantai Nias yang berkekuatan 8,7 SR itu memicu tsunami besar yang menewaskan 1.300 orang di Pulau Nias, Sumatera Barat.
Tsunami terjadi karena adanya gangguan impulsif terhadap air laut akibat terjadinya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba. Ini terjadi karena tiga sebab, yaitu : gempa bumi, letusan gunung api dan longsoran (land slide) yang terjadi di dasar laut. Dari ketiga penyebab tsunami, gempa bumi merupakan penyebab utama. Besar kecilnya gelombang tsunami sangat ditentukan oleh karakteristik gempa bumi yang menyebabkannya.

Bagian terbesar sumber gangguan implusif yang menimbulkan tsunami dahsyat adalah gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Walaupun erupsi vulkanik juga dapat menimbulkan tsunami dahsyat, seperti letusan gunung Krakatau pada tahun 1883.

Gempa bumi di dasar laut ini menimbulkan gangguan air laut, yang disebabkan berubahnya profil dasar laut. Profil dasar laut iniumumnya disebabkan karena adanya gempa bumi tektonik yang bisa menyebabkan gerakan tanah tegak lurus dengan permukaan air laut atau permukaan bumi. Apabila gerakan tanah horizontal dengan permukaan laut, maka tidak akan terjadi tsunami.

Apabila gempa terjadi didasar laut, walaupun gerakan tanah akibat gempa ini horizontal, tetapi karena energi gempa besar, maka dapat meruntuhkan tebing-tebing (bukit-bukit) di laut, yang dengan sendirinya gerakan dari runtuhan in adalah tegak lurus dengan permukaan laut. Sehingga walaupun tidak terjadi gempa bumi tetapi karena keadaan bukit/tebing laut sudah labil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudah bisa menimbulkan tanah longsor dan akhirnya terjadi tsunami. Hal ini pernah terjadi di Larantuka tahun 1976 dan di Padang tahun 1980.

Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah :
1. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km.
3. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter.
4. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Gaya-gaya semacam
ini biasanya terjadi pada zona bukaan dan zona sesar.

Cara penanggulangan tsunami, yaitu :
1.Melaksanakan evakuasi secara intensif.
2.Melaksanakan pengelolaan pengungsi.
3.Melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah.
4.Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta pendistribusian
logistik yang diperlukan.
5.Membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota.
6.Melakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing dan lumpur.
7.Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan gunakan pula dengan
tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar negeri.
8.Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.

Selasa, 23 Oktober 2012

B. Mencegah dan Menghadapi Bencana Alam

1. Macam Bencana Alam

Secara garis besar berdasarkan penyebabnya bencana alam dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Bencana Alam Geologis
Bencana alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh faktor yang bersumber dari bumi.
b. Bencana Alam Klimatologis
Bencana alam klimatologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh cuaca yang berubah.
c. Bencana Alam Ekstraterestrial
Bencana alam ekstraterestrial adalah bencana alam yang disebabkan oleh benda dari luar angkasa.

2. Contoh Kejadian Bencana Alam

a. Bencana Alam Geologis
1) Gempa bumi
Gempa bumi merupakan gejala pelepasan energi berupa gelombang yang menjalar ke permukaan bumi akibat adanya
gangguan di kerak bumi berupa patah, runtuh, atau hancur.
2) Letusan gunung api
Gaya endogen yang mampu menimbulkan bencana alam adalah letusan gunung berapi. Ketika akan meletus dan saat meletus gunung berapi menimbulkan gaya endogen atau getaran gempa. Material-material yang dikeluarkan saat gunung api meletus sangat berbahaya bagi manusia atau makhluk hidup lainnya. Material tersebut antara lain lahar, awan panas, batu-batuan, pasir, kerikil, maupun debu.
3) Gerakan tanah atau tanah longsor
Bencana alam tanah longsor dipicu oleh faktor klimatologis seperti hujan tetapi gejala awalnya disebabkan dari kondisi geologis seperti karakteristik tanah, bebatuan, dan tingkat kelandaian tanah.
4) Tsunami
Tsunami merupakan gejala susulan akibat gempa bumi yang berpusat di dasar laut. Perlu kalian ketahui bahwa tidak semua
gempa menyebabkan tsunami. Tsunami juga dapat terjadi akibat letusan gunung berapi yang ada di dasar laut. Selain itu runtuhan yang ada di dasar laut juga mampu menimbulkan tsunami.
5) Seiche atau tsunami dalam skala kecil
Seiche yaitu ayunan hantaman muka air danau atau waduk pada pantai sekelilingnya akibat guncangan bumi.
b. Bencana Alam Klimatologis
1) Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas.
2) Banjir bandang
Banjir bandang merupakan luapan air yang melebihi batas disertai dengan arus yang kencang, bahkan terjangan arus banjir
bandang ini mampu menghanyutkan benda-benda yang dilaluinya.
3) Badai
Badai merupakan tiupan angin yang sangat kencang dan besar.
4) Kekeringan
Kondisi iklim yang panas tanpa adanya hujan menyebabkan tanah dan tumbuhan menjadi kering. Saat terjadi kekeringan, air sulit didapat. Banyak tanaman yang mati dan tanah menjadi retak-retak karena kekurangan air. Sumber mata air seperti sumur dan sungai menyusut atau mengering.
5) Kebakaran hutan
Kebakaran hutan ini terjadi bukan karena faktor kesengajaan manusia. Hutan dapat terbakar karena gesekan ranting-ranting
kering yang tertiup angin. Gesekan-gesekan yang berulang-ulang tersebut akan menimbulkan percikan api. Dengan kondisi ranting maupun daun yang kering tersebut maka akan mempermudah api menjalar ke seluruh area hutan.

c. Bencana Alam Ekstraterestrial
Hantaman meteor atau benda dari angkasa luar yang menabrak bumi. Hal ini terjadi pada tahun 1908 di Rusia. Meteor atau
bintang beralih jatuh ke bumi dan mengakibatkan lubang yang sangat besar menyerupai sebuah kawah.

3. Mengenal dan Mengantisipasi Bencana Alam

a. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan gejala alam yang sampai sekarang masih sulit untuk diperkirakan kedatangannya. Sehingga dapat
dilihat bahwa gejala alam ini sifatnya seolah-olah mendadak dan tidak teratur. Dengan sifat seperti ini, ketika usaha-usaha untuk memperkirakan masih belum menampakkan hasil, maka usaha yang paling baik dalam mempersiapkan diri dengan cara mengatasi bencana alam ini adalah dengan mitigasi.
Mitigasi yaitu mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh bencana. Usaha mitigasi adalah meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam sehingga risiko bencana alam dapat dikurangi. Para ahli menyimpulkan walau datangnya gempa tidak dapat diperkirakan kedatangannya tetapi ada beberapa gejala alam yang patut
dicermati dan dianggap sebagai tanda akan adanya gempa, sebagai berikut.
1) Adanya awan yang berbentuk aneh seperti batang yang berdiri secara lurus ke atas. Hal ini kemungkinan besar merupakan awan yang disebut awan gempa yang biasanya muncul sebelum terjadinya gempa. Awan berbentuk seperti
batang ini terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan sangat besar dari dalam perut bumi sehingga
menyerap daya listrik yang ada di awan. Gelombang elektromagnetis ini terjadi akibat adanya pergeseran patahan lempeng bumi. Tetapi tidak semua awan yang berbentuk seperti itu adalah awan gempa, mungkin saja itu adalah asap dari pesawat terbang. Jika ada tanda seperti itu maka perlu untuk diwaspadai. Untuk lebih meyakinkan lagi maka dapat dilakukan uji medan elektromagnetik.
2) Terdapat medan elektromagnetik di sekitar kita. Gelombang tersebut memang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Medan elektromagnetik dapat diuji dengan cara melihat siaran televisi apakah tiba-tiba salurannya terganggu tanpa sebab
apapun. Jika kurang yakin, kalian dapat melakukan uji medan elektromagnetik dengan cara lain. Dengan mematikan arus
listrik dan melihat apakah lampu neon tetap menyala redup/ remang walaupun sudah tidak dialiri listrik.
3) Perhatikan perilaku hewan-hewan yang ada di sekitar kalian. Apakah hewan-hewan tersebut bertingkah aneh atau gelisah.
Sebab hewan memiliki naluri yang sangat tajam dan mampu merasakan gelombang elektromagnetis. Jika kalian melihat tanda-tanda seperti itu secara bersamaan sebaiknya kalian perlu waspada. Harus segera dilakukan tindakan pencegahan dan sebisa mungkin kita melakukan tindakan penyelamatan diri. Tetapi jika gempa telah tiba dan kita sama sekali belum siap, maka selain berdoa dan pasrah kita harus cepat-cepat keluar ruangan menuju ke tempat yang lapang. Jika sudah di luar ruangan tetaplah tinggal di luar dan berusahalah berada di tempat yang terbuka, jauh dari pepohonan, tembok-tembok serta saluran-saluran kabel listrik. Usahakan jangan masuk ke dalam rumah atau bangunan.
Apa yang dapat dilakukan jika berada di dalam gedung dengan banyak orang? Kita tidak perlu panik dan ikut berdesak-desakan keluar. Jika itu yang terjadi maka kita akan terinjak-injak banyak orang dan tertimpa runtuhan bangunan. Sebaiknya yang perlu kita lakukan adalah berlindung di bawah meja atau mebel yang kokoh atau mencari sesuatu yang dapat melindungi kepala dan badan kita dari reruntuhan bangunan. Jika suasana telah tenang dan aman usahakan untuk keluar ruangan dan mencari tempat yang lebih aman lagi.
b. Tsunami
Gempa berkekuatan besar tentu saja ada dampak yang bisa berwujud bencana jenis lain. Jika skala gempa besar dan pusat
gempa berada di dasar laut maka gempa tersebut dapat menimbulkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah
gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa.
Negara Indonesia terdiri atas kepulauan, tentunya banyak sekali pantai-pantai di sekitarnya yang dihuni oleh penduduk. Pada saat gelombang tsunami melanda Indonesia akhir tahun 2004 banyak penduduk yang menjadi korban. Banyaknya korban disebabkan karena banyak penduduk yang kurang paham dan bahkan tidak mengetahui bagaimana usaha yang perlu dilakukan ketika bencana datang. Sebenarnya jika kita mengetahui dan paham tentang tsunami maka jumlah korban dapat dikurangi. Berbagai upaya telah dilakukan sebagai usaha untuk mengurangi korban jika ada bencana datang. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan membentuk kelompok-kelompok masyakarat yang paham akan bencana alam. Kepekaan dan keterampilan menyelamatkan diri secara individual maupun kelompok harus terus dilatih. Adapun langkah yang harus ditempuh oleh kelompok masyarakat dalam mengurangi jumlah kerugian akibat bencana sebagai berikut.
1) Melakukan pemetaan daerah rawan genangan tertinggi jika ada tsunami.
2) Membuat jalur evakuasi.
3) Menentukan dan memberi informasi tempat penampungan sementara yang cukup aman.
4) Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), kepolisian, pemerintah daerah, dan 
    rumah sakit. Selain itu masyarakat juga harus memahami gejala-gejala yang tidak biasa terjadi.
5) Melakukan pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan
    mengenai gempa dan tsunami. Jika masih kurang jelas, dapat mendatangkan ahli untuk memberi informasi.
6) Melakukan latihan secara reguler, baik terjadwal maupun tidak terjadwal.
7) Membuat kode tertentu yang dikenali masyarakat sekitar guna menandakan evakuasi.
8) Menyebarkan gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat tinggal masyarakat.
Adapun langkah yang perlu dilakukan tiap individu sebagai berikut.
1) Menyiapkan tas darurat yang berisi keperluan-keperluan mengungsi selama tiga hari seperti makanan, pakaian, suratsurat
berharga atau obat-obatan.
2) Selalu merespon tiap latihan dengan serius sama seperti saat terjadinya gempa.
3) Selalu peka terhadap fenomena alam yang tidak biasa. Apabila kita peka sebenarnya alam telah memberikan tandatanda
sebelum terjadinya tsunami. 
Beberapa petunjuk yang diberikan alam antara lain berikut ini.
1) Adanya suara gemuruh di laut, hal ini akibat adanya pergeseran lapisan tanah.
2) Laut tiba-tiba menyurut sampai agak jauh ke tengah.
3) Karena surutnya laut maka akan tercium bau khas laut seperti bau amis.
4) Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi menuju daratan.
Dunia internasional juga ikut berperan serta dalam upaya menghadapi bencana alam tsunami. Tsunami paling sering terjadi
di Samudra Pasifik karena gempa bumi dan letusan gunung berapi sering terjadi di sana. Pusat Peringatan Tsunami Internasional (International Tsunami Warning Center) didirikan di Hawaii untuk memantau terjadinya gempa bumi di sekitar Samudra Pasifik dan mengeluarkan peringatan kapan tsunami akan terjadi. Ketika gempa bumi besar terjadi, stasiun pengamatan di sekitar Samudra Pasifik menemukan pusat gempa (episentrum) dan mengirimkan informasi yang diperoleh ke pusat peringatan di Hawaii. Jika gempa bumi dianggap cukup besar dan dapat menimbulkan tsunami, maka tempat-tempat di sekitar Samudra Pasifik dalam status waspada dan peringatan dikeluarkan. Stasiun pasang di sekitar pantai juga memantau kedatangan tsunami.
c. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan
pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor. Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Pada dasarnya sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring. Lahan atau lereng yang kemiringannya melampaui 20° umumnya berbakat untuk bergerak atau longsor. Tapi tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi untuk longsor.
Secara garis besar faktor penyebab tanah longsor sebagai berikut.
1) Faktor alam
a) Kondisi geologi antara lain batuan lapuk, kemiringan lapisan tanah, gempa bumi dan letusan gunung api.
b) Iklim yaitu pada saat curah hujan tinggi.
c) Keadaan topografi yaitu lereng yang curam.
2) Faktor manusia
a) Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
b) Penimbunan tanah di daerah lereng.
c) Penebangan hutan secara liar di daerah lereng.
d) Budidaya kolam ikan di atas lereng.
e) Sistem drainase di daerah lereng yang tidak baik.
f) Pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.
g) Pembebanan berlebihan dari bangunan di kawasan perbukitan.
Usaha mitigasi bencana tanah longsor berarti segala usaha untuk meminimalkan akibat terjadinya tanah longsor. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menekan bahaya tanah longsor dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Tahap awal atau tahap preventif
Tahap awal dalam upaya meminimalkan kerugian akibat bencana tanah longsor adalah sebagai berikut.
a) Mengidentifikasi daerah rawan dan melakukan pemetaan.
b) Penyuluhan pencegahan dan penanggulangan bencana alam
    dengan memberikan informasi mengenai bagaimana dan mengapa tanah longsor.
c) Pemantauan daerah rawan longsor.
d) Perencanaan pengembangan sistem peringatan dini di daerah rawan bencana.
e) Menghindari bermukim atau mendirikan bangunan di tepi lembah sungai terjal.
f) Menghindari melakukan penggalian pada daerah bawah lereng terjal yang akan mengganggu kestabilan lereng
    sehingga mudah longsor.
g) Menghindari membuat sawah baru dan kolam pada lereng yang terjang karena air yang digunakan akan memengaruhi
    sifat fisik lereng. Lereng menjadi lembek dan gembur sehingga tanah mudah bergerak.
h) Menyebarluaskan informasi bencana gerakan tanah melalui berbagai media sehingga masyarakat mengetahui.
2) Tahap bencana
Usaha yang perlu dilakukan ketika suatu daerah terkena bencana tanah longsor antara lain berikut ini.
a) Menyelamatkan warga yang tertimpa musibah.
b) Pembentukan pusat pengendalian atau crisis center.
c) Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman.
d) Pendirian dapur umum, pos-pos kesehatan, dan penyediaan air bersih.
e) Pencegahan berjangkitnya wabah penyakit.
f) Evaluasi, konsultasi, dan penyuluhan.
3) Tahap pascabencana
Setelah bencana tanah longsor terjadi, bukan berarti permasalahan selesai, tetapi masih ada tahapan yang perlu
dilakukan untuk mengurangi jumlah kerugian, yaitu:
a) Mengupayakan mengembalikan fungsi hutan lindung seperti sediakala.
b) Mengevaluasi dan memperketat studi Amdal pada kawasan vital yang berpotensi menyebabkan bencana.
c) Penyediaan lahan relokasi penduduk yang bermukim di daerah bencana, dan di sepanjang bantaran sungai.
d) Normalisasi area penyebab bencana.
e) Rehabilitasi sarana dan prasarana pendukung kehidupan masyarakat yang terkena bencana alam secara permanen.
f) Menyelenggarakan forum kerja sama antardaerah dalam penanggulangan bencana.
Para ilmuwan mengkategorikan bencana tanah longsor sebagai salah satu bencana geologi yang paling bisa diperkirakan. Ada tiga tanda untuk memantau kemungkinan terjadinya tanah longsor yaitu:
1) Keretakan pada tanah yang berbentuk konsentris (terpusat) seperti lingkaran atau paralel dan lebarnya beberapa
sentimeter dengan panjang beberapa meter. Bentuk retakan dan ukurannya yang semakin lebar merupakan parameter
ukur umum semakin dekatnya waktu longsor.
2) Penampakan runtuhnya bagian-bagian tanah dalam jumlah besar.
3) Kejadian longsor di satu tempat menjadi pertanda kawasan tanah longsor lebih luas lagi.
d. Gunung Berapi
Letusan gunung berapi dapat berakibat buruk bagi kehidupan sekitar baik manusia, tumbuhan, maupun hewan. Jika gunung
berapi meletus maka magma yang ada di dalam gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain dari aliran lahar, dampak lain akibat gunung berapi meletus antara lain adanya aliran lumpur, hujan debu, kebakaran hutan, gas beracun, gelombang tsunami (jika gunung tersebut berada di dasar laut), dan gempa bumi.
Usaha mitigasi untuk bencana alam gunung berapi adalah dengan cara mengevakuasi penduduk yang ada di sekitar gunung berapi. Terkadang usaha evakuasi ini menghadapi suatu dilema, misalnya ketika para ahli vulkanologi harus mengambil keputusan apakah gunung berapi yang dipantaunya akan meletus atau tidak. Jika gejala awal letusan gunung berapi begitu meyakinkan maka para ahli vulkanologi memutuskan untuk segera menginformasikan pada aparat pemerintah daerah untuk mengungsikan penduduk.
Ada kalanya, dengan gejala awal yang begitu meyakinkan sekalipun, ternyata gunung berapi tidak jadi meletus. Banyak
penduduk yang tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena berada di pengungsian. Tetapi ketika gunung berapi menunjukkan ketenangannya dan para penduduk kembali dari pengungsian tiba-tiba terjadi letusan hebat dan menelan banyak korban. Peristiwa seperti itu merupakan bukti bahwa gejala awal suatu bencana alam sulit untuk diramalkan.
Pemerintah tidak tinggal diam melihat situasi seperti ini. Masyarakat telah dilatih dan disosialisasikan tentang isyarat-isyarat gunung berapi. Perhatikan tabel di bawah ini!
                               Tabel 5.1 Tingkat Isyarat Gunung Berapi
Selain melakukan evakuasi, usaha mitigasi yang dilakukan pemerintah adalah dengan membelokkan aliran lava atau
membuat jalur mengalirnya lava menjauh dari permukiman penduduk. Namun, meskipun berbahaya banyak orang yang
tinggal dan berkebun di lereng gunung berapi. Hal ini disebabkan abu vulkanis mengandung mineral-mineral yang menyuburkan tanah, sehingga bagus untuk pertanian. Agar kalian lebih mudah memahami gejala awal terjadinya bencana alam dan daerah yang rawan akan bencana maka pelajarilah tabel berikut!
                       Tabel 5.2 Daerah Rawan dan Gejala Awal Bencana Alam

Tugas
Tulislah usaha mitigasi apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi bencana!

Beri Penilaian

Minggu, 14 Oktober 2012

Airbus A380 Pesawat Semewah Hotel.

Mengikuti Penjemputan Pesawat Airbus Pertama AirAsia Indonesia dari Toulouse Prancis (1) .:. Pabrik Mirip Kampus, Produksi 34 Pesawat Tiap Bulan

Posted by Admin on 23 September 2008
Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia terus memodernisasi armada pesawatnya. Pada 17 September 2008, perusahaan di bawah AirAsia Grup itu mendatangkan Airbus A320 baru dari kota penerbangan Toulouse, Prancis. Pembelian itu menjadi tonggak awal pergantian seluruh armada lama.
Laporan: M. Sholahuddin, Toulouse, Prancis
Begitu pilot Air France memberikan informasi bahwa pesawat akan mendarat di Bandara Paris Charles de Gaulle setelah terbang 12 jam lebih dari Singapura, rasa penat di tubuh berangsur-angsur pergi. Bersama dua media nasional dari Indonesia, Kendari Pos menjejakkan kaki di bandara peringkat pertama dalam pergerakan pesawat di Eropa.
Mimpi melihat langsung Toulouse sebagai pusat penerbangan di Eropa itu kini tinggal selangkah. Sayang, ayunan cepat kaki selepas transit di bandara Paris untuk melanjutkan penerbangan, tersendat. Pagi itu, pesawat Air France tujuan Toulouse terlambat. Seharusnya berangkat pukul 10.25, pesawat baru berangkat sekitar 20 menit kemudian.
Jarak Paris ke Toulouse sekitar 600 km. Setelah lebih dari satu jam terbang, udara Kota Toulouse mulai tercium. Kota ini adalah sebuah kota di barat daya Prancis di tepi Sungai Garonne. Di tengah jarak antara Samudera Atlantik dan Laut Mediterania. Dengan populasi penduduk lebih dari satu juta jiwa, Toulouse adalah kota terbesar kedua di Prancis Selatan. Kota ini termasuk salah satu yang tumbuh paling pesat di Eropa. Di sinilah markas Airbus berada.
Keluar dari Bandara Blagnac Toulouse, udara dingin terasa menusuk kulit. Suhu udara saat itu diperkirakan 10 derajat Celsius. Padahal, waktu itu tengah hari. Bisa dibayangkan, betapa tubuh makin dibuat menggigil kalau malam atau dini hari. ’’Alhamdulillah, akhirnya datang juga,’’ kata Darmadi, CEO AirAsia Indonesia, berucap syukur.
Hanya beristirahat semalam, esok harinya mobil penjemputan membawa wartawan koran ini memasuki areal bertuliskan Airbus An EADS Company Campus 1. ’’Selamat datang di Kota Toulouse,’’ kata Sonia Cambarrat, manpower on behalf Airbus Press Officer Communications, menyambut dengan ramah.
Bisa jadi disebut kampus karena suasana di pabrik Airbus itu mirip kampus. Para pegawai berpakaian rapi, berjas, berdasi, dan menenteng tas. Gedung-gedung juga dibangun apik mirip kampus modern. Warna luar gedung juga terlihat seragam. Putih metalik. Belum jenak mengagumi, rombongan media dibawa ke press room. Selama satu jam diterima banyak penjelasan tentang bisnis Airbus yang disampaikan Paula Carnelly, senior marketing analyst – A320 Family.
Airbus merupakan perusahaan di bawah hukum Prancis dan dimiliki EADS (Euorpean Aeronautic Defence and Space Company). Airbus mempekerjakan sekitar 55.000 karyawan di seluruh dunia. Khusus perakitan final tidak hanya di Toulouse. Perakitan final pesawat juga dilaksanakan di Hamburg, Jerman. Perusahaan itu memiliki beberapa kantor regional di banyak negara. Di antaranya di Kuala Lumpur. Selain itu, ada empat lokasi training center, lima spare center, dan 160 lokasi service office.
Namun, Paula banyak menjelaskan kelebihan pesawat A320. Maklum, pesawat jenis itulah yang dibeli kali pertama oleh AirAsia Indonesia. Secara bertahap A320 akan menggantikan pesawat lama milik maskapai di bawah bendera AirAsia Grup itu. Pembelian pesawat A320 oleh AirAsia Indonesia itu sekaligus menandai pergantian ke-50 pesawat milik AirAsia, dari jumlah pemesanan 175 pesawat A320.
Paula memaparkan, pesawat A320 Family saat ini mendominasi Asia Pasifik. Hingga Maret 2008, order A320 telah mengungguli pesawat jenis Boeing 737 NG sejak peluncuran pada Maret 1993. Order Airbus berada di kisaran 58 persen, sedangkan Boeing baru 42 persen. Jumlah order A320 mencapai 1.580 pesawat dari 41 operator dan 812 pesawat sudah beroperasi.
Menurut Paula, bukan tanpa alasan A320 dipilih banyak maskapai. Sejumlah keunggulan Airbus A320, antara lain, ramah lingkungan yang mampu meminimalkan pembakaran mesin, mengurangi emisi, dan efek kebisingan di kelasnya. Dibanding Boeing 737-300 seri lama, bahan bakar Airbus A320 lebih rendah 1.227 galon per tahun, pembuangan gas CO2 lebih kecil 3.866 ton per tahun, serta menyelamatkan 351.454 batang pohon per tahun. ’’Produk kami mendukung lingkungan yang sehat,’’ ungkapnya.
Paula mengatakan, bagi maskapai penerbangan ada sejumlah keuntungan jika menggunakan A320 tersebut. Digambarkan, jika memiliki 20 pesawat jenis ini, suatu maskapai bisa menghemat biaya operasional USD 14 juta per tahun, biaya perawatan USD 9 juta per tahun, dan pengiritan bahan bakar USD 5 juta per tahun.
Bukan hanya itu. Penumpang juga menerima kenyamanan lebih. Kabin pesawat, misalnya. Pesawat jenis A320 merupakan yang terluas di kelasnya. Desain interior juga makin futuristik. ’’Ukuran dan bentuk kabin yang luar biasa ini memungkinkan tempat penyimpanan barang lebih luas, sehingga penumpang dapat naik dan turun dari pesawat lebih cepat dan nyaman,’’ kata Paula.
Marie-Angie Plancq, airline markerting director Airbus, menambahkan, rata-rata produksi pesawat A320 setiap bulan terus bertambah. Pada tahun ini jumlah produksi sudah mencapai 34 pesawat per bulan. Pada 2010 nanti diharapkan produksi menembus 40 pesawat. ’’Ke depan kami menginvestasikan rata-rata produksi 40 pesawat setiap bulan,’’ katanya. Sampai Agustus 2008, lanjut dia, jumlah order A320 mencapai 6.300, sudah terkirim 3.600, dan dalam pengerjaan 2.700 buah.
Persaingan Boeing dan Airbus pada tahun-tahun belakangan ini makin tampak. Kemunculan Airbus A320 yang dilengkapi teknologi tinggi itu menjadi saingan baru Boeing 737. Untuk mengimbangi A320, pada 1993 Boeing mengembangkan jenis 737 – next generation (NG). Dalam pengembangan NG, perubahan dilakukan dengan merancang sayap baru, peralatan elektronik baru, dan mendesain ulang mesin pesawat.
Sejauh ini Boeing masih disebut raja penerbangan di dunia. Pesawat-pesawat keluaran perusahaan yang berdiri pada 1918 di Seattle, Washington, Amerika Serikat, itu merajai angkasa. Kebanyakan pesawat yang digunakan perusahaan penerbangan di Indonesia juga jenis Boeing.
Namun, seiring perjalanan waktu, bukan tidak mungkin perusahaan penerbangan yang bakal menggunakan Airbus terus bertambah. Di Indonesia, misalnya. Selain AirAsia Indonesia, beberapa perusahaan penerbangan kini mulai berpaling dari Boeing dan secara bertahap mengganti armadanya dengan Airbus.(bersambung)

Rancangan Pesawat Transparan Pertama Di Dunia


Airbus telah meluncurkan konsep futuristik untuk pesawat transparan yang dapat transportasi udara sehari-hari di tahun 2050. Dengan yang tembus kabin pesawat, penumpang masa depan akan mendapatkan jendela pada dunia saat mereka terbang di langit. Mereka akan dapat melihat segala sesuatu ke samping dan di depan mereka.

Kabin Konsep diresmikan di Royal Observatory di Greenwich, London, akan menjadi struktur bionik yang 'meniru' efisiensi dari tulang burung, mengklaim perusahaan.


Ini akan memberikan kekuatan di mana diperlukan, dan juga memungkinkan untuk membran dinding kabin yang cerdas ', yang mengendalikan suhu udara dan dapat menjadi transparan untuk memberikan penumpang terbuka, pemandangan panorama.


Perusahaan percaya bahwa pertengahan abad ke penumpang mungkin bisa menikmati permainan golf virtual atau mengambil bagian dalam konferensi interaktif, sedangkan kabin 'mengidentifikasi dan merespon' kebutuhan wisatawan.


Dalam 'zona interaktif' ada adalah secara virtual pop-up proyeksi membawa penumpang ke mana adegan sosial yang mereka ingin berada dalam, dari game hologram untuk ruang ganti virtual untuk pembeli aktif.



The 'pintar zona teknologi' adalah disesuaikan terhadap penumpang lebih fungsional berorientasi dengan apa Airbus menggambarkan sebagai 'korban bunglon-gaya."


Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu mulai dari yang sederhana ke layanan mewah yang lengkap, tetapi semua yang memungkinkan 'Anda untuk terus hidup seolah-olah di tanah'.



"Penelitian kami menunjukkan bahwa penumpang 2050 akan mengharapkan pengalaman perjalanan yang mulus sementara juga merawat lingkungan," dikutip Daily Mail Airbus rekayasa eksekutif wakil presiden Charles Champion mengatakan.


"Kabin dirancang dengan konsep itu dalam pikiran, dan menunjukkan bahwa perjalanan dapat sebanyak perjalanan penemuan sebagai tujuan," tambahnya.