Jumat, 28 Februari 2014

OPEC



P K N
Makalah OPEC
(Organization of the Petroleum Exporting Countries)



Kelompok 2 – Kelas XI AP 4


SMK N 29 JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

OPEC adalah suatu organisasi antarpemerintah (intergovernmental organization) yang didirikan oleh Iran, Irak, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Dalam pembuatannya, inisiatif Menteri Energi dan Tambang dari Venezuela, Juan Pablo Pérez Alfonso, dan dari Saudi Arabia, Abdullah Al-Tariki. Lalu pemerintah dari Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela bertemu di Baghdad untuk mendiskusikan cara untuk meningkatkan harga dari minyak mentah yang diproduksi oleh negara-negara tersebut.
Pertemuan di Baghdad pada September 1960 tersebut terjadi ketika adanya transisi dari ranah politik dan ekonomi internasional, dengan dekolonisasi yang luas dan banyaknya negara-negara yang baru merdeka didalam dunia yang sedang berkembang. OPEC terbentuk ketika sebagian besar dari pasar minyak internasional terpisah dari ekonomi dengan perencanaan terpusat (centrally planned) dan didominasi oleh perusahaan-perusahaan multinasional. OPEC muncul dengan pernyataan kebijakannya yaitu semua negara memiliki hak untuk melaksanakan kedaulatan terhadap sumber daya alamnya. OPEC awalnya memiliki markas di Jenewa, Swiss lalu pindah ke Wina, Austria pada tanggal 1 September 1965.
Berdirinya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional, The Seven Sisters pada tahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan menetapkan harga di pasar internasional. Perjanjian “The Tripoli-Teheran Agreement” antara OPEC dan perusahaan-perusahan swasta tersebut pada tahun 1970, menempatkan OPEC secara penuh dalam menetapkan pasar minyak internasional.
OPEC dibentuk sebagai jawaban atas jatuhnya harga minyak di pasaran dunia. Kondisi ini terjadi akibat dari perusahaan minyak raksasa seperti British Petroleum (BP), Shell, Exxon Mobil, Texaco, Socal, dan Gulf menurunkan harga minyak dunia sehingga limpahan minyak negara-negara konsumen. Harga minyak tidak lagi ditentukan oleh negara-negara pengekspor melainkan ditetapkan oleh negara-negara konsumen. Hal inilah yang membuat harga minyak dunia jatuh pada pasar minyak dunia sebelum dibentuknya organisasi OPEC.
Jika dikaitkan dengan asumsi strukturalis dimana aktor utamanya adalah The Seven Sisters merasa bahwa merekalah yang berkuasa atas eksploitasi yang dilakukan. Eksploitasi yang dilakukan oleh The Seven Sisters berhubungan juga dengan teori strukturalisme tentang “core-periphery state”. Contohnya Exxon Mobil yang dimiliki oleh Amerika Serikat.
Amerika Serikat melalui Exxon Mobil melakukan eksploitasi ini dengan mengambil sumber daya alam (resources), dan juga mendapatkan power. Mereka menguasai 90% ekspor minyak mentah ke pasar dunia dengan mengendalikan setiap jalur pipa yang penting di dunia, seperti Pipeline TransArabian 753 mil dari Qaisuma di Arab Saudi ke Laut Mediterania, yang dimiliki oleh Exxon, Chevron, Texaco, dan Mobil. Exxon memiliki jalur pipa antarprovinsi sepanjang 100 mil di Kanada dan juga pipa sepanjang 143 mil di Venezuela. Jalur pipa sepanjang 799 mil di Alaska dimiliki oleh British Petroleum dan Exxon. Dengan mengontrol arteri yang penting, mereka dapat membatasi aliran minyak, membatasi pasokan ke kilang.


BAB II
PEMBAHASAN

OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) merupakan sebuah Organisasi Internasional yang terdiri dari negara-negara pengekspor minyak bumi terbanyak di dunia. OPEC merupakan organisasi permanen antar pemerintah yang didirikan melaui Konferensi Baghdad pada tanggal 10-14 September 1960 oleh lima negara sumber minyak bumi raksasa yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Pada lima tahun pertama keberadaannya OPEC memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss. Kemudian pada tanggal 11 september 1965 dipindahkan ke Wina, Austria hingga sekarang. OPEC memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dunia sejak didirikan pada tahun 1960.

A.   Sejarah Berdirinya OPEC
Venezuela adalah negara pertama yang memprakarsai pembentukan OPEC dengan mendekati Iran, Gabon, Libya, Kuwait, dan Saudi Arabia pada tahun 1949, menyarankan mereka untuk menukar pandangan dan mengeksplorasi jalan lebar dan komunikasi yang lebih dekat antara negara-negara penghasil minyak. Pada 10–14 September 1960, atas gagasan dari Menteri Pertambangan dan Energi Venezuela,Juan Pablo Pérez Alfonzo dan Menteri Pertambangan dan Energi Saudi Arabia,Abdullah Al Tariki meminta pemerintahan Irak, Persia, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela bertemu di Baghdad untuk mendiskusikan cara-cara untuk meningkatkan harga dari minyak mentah yang dihasilkan oleh masing-masing negara. Dalam Konferensi Baghdad ini OPEC didirikan dan dicetuskan oleh satu hukum tahun 1960 yang dibentuk oleh Presiden Amerika,Dwight Eisenhower yang mendesak kuota dari impor minyak Venezuela dan Teluk Persia seperti industri minyak Kanada dan Mexico. Eisenhower membentuk keamanan nasional dan akses darat persediaan energi pada waktu perang. Presiden Venezuela yang menurunkan harga dari minyak dunia di negara ini,Romulo Betancourtbereaksi dengan berusaha membentuk aliansi dengan negara-negara produsen minyak sebagai satu strategi untuk melindungi otonomi dan profabilitas dari minyak Venezuela. Sebagai hasilnya, OPEC didirikan untuk menggabungkan dan mengkoordinasi kebijakan-kebijakan dari negara-negara anggota sebagai kelanjutan dari yang telah dilakukan.
B.    Tujuan OPEC
Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC telah menerapkan berbagai strategi dalam mencapai tujuannya. Dari pengalaman tersebut OPEC akhirnyamenetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitupreserving and enhancing the role of oil as a prime energy source in achieving sustainable economic development melalui:
1.    Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota
2.    Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negaraanggota
3.    Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasarinternasional sehingga tidak terjadi fluktuasi harga
4.    Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak
5.    Menjamin suplai minyak bagi konsumen
6.    Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil.

C.   Negara Anggota OPEC
OPEC memiliki 14 negara anggota sebelum Gabon (1975–1995) dan Indonesia (Desember 1962–Mei 2008) keluar. Pada Mei 2008, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk keluar dari OPEC pada akhir 2008 mengingat Indonesia telah menjadi importir minyak sejak 2003 dan tidak mampu memenuhi kuota produksi yang telah ditetapkan.Hingga saat ini, OPEC terdiri dari 12 negara anggota yaitu:
1.    Afrika; Aljazair (1969), Angola (1 Januari 2007), Libya (Desember 1962), dan Nigeria (Juli 1971)
2.    Asia; Arab Saudi (negara pendiri), Iran (negara pendiri), Irak (negara pendiri), Kuwait (negara pendiri), Qatar (Desember 1961), dan Uni Emirat Arab (November 1967)
3.    Amerika; Ekuador (1973–1993, kembali menjadi anggota sejak tahun 2007), dan Venezuela (negara pendiri)

D.   Badan Utama OPEC
Organisasi OPEC terdiri dari 4 badan utama yaitu Konferensi OPEC, Dewan Gubernur, Sekretariat, beserta dengan badan-badan lainnya yang berada di bawah badan utama sesuai dengan struktur OPEC.
1.    Konferensi
Konferensi mempunyai kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan.
2.    Dewan Gubernur
Terdiri dari gubernur yang dipilih oleh masing-masing anggota OPEC untuk duduk dalam dewan yang bersidang sedikitnya dua kali dalam setahun. Tugas dewan gubernur adalah sebagai berikut:
a.    Melaksanakan keputusan konferensi
b.    Mempertimbangkan dan memutuskan laporan-laporan yang disampaikan sekretaris jenderal
c.    Memberikan rekomendasi dan laporan kepada pertemuan konferensi OPEC
d.    Mempertimbangkan semua laporan keuangan dan menunjuk seorang auditor untuk masa tugas selama 1 tahun
e.    Menyetujui penunjukkan direktur-direktur divisi dan kepala bagian yang diusulkan negara anggota
f.     Menyelenggarakan pertemuan extraordinarydan mempersiapkan agenda sidang
g.    Membuat anggaran keuangan organisasi dan menyerahkannya kepada sidang konferensi setiap tahun
3.    Sekretariat
Sekretariat merupakan pelaksana eksekutif organisasi sesuai dengan status dan pengarahan dari dewan gubernur.Sekretaris Jenderal adalah wakil resmi dari organisasi yang dipilih untuk periode 3 tahun dan dapat diperpanjang satu kali untuk periode yang sama. Dalam melaksanakan tugasnya sekjen bertanggung jawab kepada dewan gubernur dan mendapat bantuan dari para kepala divisi dan kepala bagian.

E.    Bagan Struktur Organisasi
F.    Konferensi OPEC
Konferensi OPEC dilakukan dua kali dalam setahun. Tetapi pertemuan ini dapat dilaksanakan jika diperlukan (pasal 11-12). Konferensi OPEC dipimpin oleh presiden dan wakil presiden OPEC yang dipilih oleh anggota pada saat konferensi (Pasal 14).  Pasal 15 menetapkan konferensi OPEC bertugas merumuskan kebijakan umum organisasi dan mencari upaya pengimplementasian kebijakan tersebut. Sebagai organisasi tertinggi, pertemuan konferensi OPEC mengukuhkan penunjukan anggota dewan gubernur dan sekretaris jenderal OPEC.

G.   Konferensi Tingkat Tinggi
KTT OPEC pertama di Aljazair tahun 1975, kedua di Caracas tahun 2000, dan kelanjutannya pada KTT ketiga di Riyadh tahun 2007.
Di Ibukota Arab Saudi, Riyadh digelar Konferensi Tingkat Tinggi yang ketiga organisasi negara pengekspor minyak bumi, OPEC. KTT ini juga dihadiri oleh mantan Wapres Indonesia, Jusuf Kalla. Ini merupakan pertemuan ketiga para pemimpin negara anggota organisasi tersebut sejak pendiriannya di tahun 1960. Dalam acara pembukaan KTT OPEC di Riyadh, Raja Arab Saudi Abdullah II mengatakan, minyak tidak boleh dijadikan senjata. Dikatakannya, minyak sebagai sumber energi harusnya digunakan dalam pembangunan dan tidak dilibatkan dalam konflik. Sehubungan dengan itu, Raja Abdullah II juga menyatakan negaranya menanamkan modal 200 juta Euro untuk penggunaan teknologi ramah lingkungan. Sasaran pertemuan puncak OPEC yang berakhir Minggu, 18/11/2007 adalah membicarakan penyelesaian masalah lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi.



BAB III
PENUTUP
                                                        
Kesimpulan
OPEC dibentuk sebagai respon dari monopoli yang dilakukan perusahaan-perusahaan minyak multinasional terhadap perdagangan minyak dunia. Monopoli ini berakibat pada eksploitasi menyakitkan yang dirasakan oleh negara-negara Timur Tengah sebagai negara produsen minyak terbesar di dunia. Terdapat enam dampak yang ditimbulkan dari terjadinya peristiwa krisis minyak yang terjadi pada tahun 1970-an yang berkaitan dengan aspek geopolitik dan geoekonomi. Keenam dampak tersebut antara lain ekspor minyak dari negara-negara Timur Tengah atau negara-negara yang terletak di wilayah Teluk Persia dan Afrika Utara tidak mungkin mengalami pertambahan dalam jumlah besar untuk kurun waktu 10 tahun mendatang, walaupun seandainya tidak terjadi konflik antara Arab dengan Israel yang memicu timbulnya Perang Suez-Sinai dan berlanjut Perang Yom Kippur, permasalahan tentang minyak akan tetap terjadi suatu hari nanti.
Minyak telah menjadi bagian dari instrumen politik bagi negara-negara penghasil minyak, misalnya saja embargo minyak yang dilakukan oleh Arab Saudi terhadap Israel dan negara-negara pendukungnya dapat menjadi salah satu taktik geoekonomi, jika negara produsen maupun negara konsumen tidak mengubah arah kebijakannya maka pada dua dekade ke depan sangat mungkin terjadi persaingan antarnegara disebabkan oleh keterbatasan sumberdaya minyak, ketergantungan AS dan negara-negara Barat atas suplai minyak dari Timur Tengah akan dapat membahayakan perekonomian negara-negara importir tersebut dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang cenderung lamban dan didukung banyaknya hutang yang mereka miliki dapat mengancam sistem perekonomian internasional sehingga negara-negara maju dituntut untuk bersikap rasional dalam menetapkan harga ekspor minyak ke negara berkembang karena hancurnya perekonomian negara berkembang, nantinya dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian internasional.
Saran
Penulis hanya mau menyarankan kepada para pembacabahwa kerjasama antar suatu negara dengan negara lain sangat diperlukan, dalam hal ini untuk kemajuan ekonomi bangsa. Dapat kita lihat betapa pentingnya OPEC yang didirikan dengan tujuan tertentu khususnya dalam penanganan minyak dunia agar harga minyak dunia itu tetap stabil dan seluruh masyarakat dunia bisa dapat menggunakan minyak tersebut dalam kelangsungan hidup. Jadi, betapa pentingnya suatu organisasi yang mengatur perekonomian secara global.
DAFTAR PUSTAKA

·         http://www.opec.org


Tidak ada komentar:

Posting Komentar